Tradisi Ramadan unik dari seluruh dunia

Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat di dunia dan memiliki jumlah terbesar kedua orang percaya di dunia pada lebih dari 1,6 miliar orang. Selama Ramadan, umat Islam di seluruh dunia bergabung dalam doa dan puasa selama 30 hari, tetapi ada beberapa tradisi yang unik untuk daerah dan budaya. Kami melihat lima tradisi Ramadhan yang unik dari seluruh dunia yang telah bertahan dalam ujian waktu.
Mesaharaty – panggilan bangun

Makan sahur subuh bisa sangat sulit untuk bangun, terutama karena Ramadan adalah saat ketika kebanyakan orang tetap terjaga sampai larut malam dengan keluarga dan teman-teman. Tetapi bagaimana jika Anda memiliki panggilan bangun pribadi pribadi Anda? Di sejumlah negara Arab, seorang Mesaharaty atau seorang ‘penelepon malam’ berjalan di jalan-jalan desa sambil memukul drum yang lembut dan memanggil untuk menandai waktu untuk bangun untuk bersenang-senang. Di negara-negara seperti Arab Saudi, Yaman, dan Mesir, ini masih merupakan praktik umum di desa-desa, di mana ‘Al Tabbeil’ atau drummer memanggil nama keluarga masing-masing saat dia lewat. Mereka tidak menuntut pembayaran, tetapi orang biasanya memperlakukan pekerja yang tak kenal lelah ini dengan hadiah di akhir Ramadhan.

Midfa Al iftar – Memecat kanon
Sebuah tradisi yang dimulai pada saat di mana tidak ada peringatan telepon untuk menandai Maghrib, ini adalah salah satu yang sudah pasti merupakan ujian waktu dan teknologi. Ledakan kanon pertama diyakini telah dimulai di Mesir; sudah berapa lama tidak diketahui. Hari ini, kanon mengingatkan pada tradisi dan lebih simbolis daripada suatu kebutuhan. Di UAE, ada berbagai lokasi di mana kanon dipecat untuk memberi sinyal akhir hari puasa. Telah dipahami bahwa tradisi pertama kali tertangkap di UAE di Sharjah, sebelum 1950-an, dan kemudian datang ke Dubai pada 1960-an.

Fanous – lentera Ramadhan
Tradisi Ramadhan lain yang indah yang diyakini berasal dari Mesir adalah lampu Ramadhan atau lampu lentera yang berwarna cerah dan unik. Lentera, yang disebut fanous atau fawanees, telah menjadi simbol Ramadhan. Terbuat dari logam dan kaca, lentera ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Sampai hari ini, ketika pasar-pasar pinggir jalan dan toko-toko di Mesir dipenuhi dengan orang-orang yang beraneka warna, terbukti bahwa Ramadhan hanya beberapa hari lagi.

Padusan – Memurnikan jiwa
Sering terlihat bahwa praktik budaya yang melekat pada setiap negara juga muncul dalam keyakinan orang-orang mereka. Bagi Muslim Indonesia yang berbasis di Jawa, padusan adalah tradisi. Padusan adalah ritual di mana umat Islam mandi di kolam alam di kota, dalam tindakan pemurnian tubuh dan jiwa. Ini dilakukan sebelum Ramadhan dimulai, sebagai persiapan untuk bulan doa dan puasa.
Nyekar – lingkaran kehidupan

Nyekar – lingkaran kehidupan.
Adat istiadat Indonesia lainnya, nyekar adalah tindakan memberi hormat kepada para leluhur dan meninggalkan anggota keluarga sebelum Ramadan dimulai. Ritual ini didasarkan pada keyakinan Muslim Jawa bahwa Ramadan menandai akhir dari satu siklus kehidupan dan awal dari yang lain. Di beberapa daerah pedesaan, tindakan ini disertai dengan persembahan untuk leluhur mereka.

Sumber: https://gulfnews.com/guides/life/ramadan/features/five-unique-ramadan-traditions-from-around-the-world-1.2229724