Kepala eksekutif Apple Tim Cook tweeted pada hari Minggu pagi bahwa dia berdiri di samping 250 karyawan Apple yang memiliki status DACA. Ini adalah pertama kalinya Apple mengumumkan kepada publik berapa banyak karyawan dengan status DACA bekerja di raksasa teknologi. Ucapan Tim Cook datang saat dia dan ratusan eksekutif bisnis dari Google, Facebook, Microsoft, Amazon dan banyak perusahaan teknologi lainnya menyerukan kepada Presiden Trump untuk melestarikan program era Obama yang memungkinkan imigran dibawa ke Amerika Serikat secara ilegal sebagai anak-anak untuk tinggal dan bekerja tanpa hukuman. Koalisi nasional pada hari Kamis mengajukan petisi kepada Trump dalam sebuah surat terbuka untuk memikirkan kembali rencananya untuk membatalkan program Penangguhan Tindakan untuk Kedatangan Anak (DACA) berusia lima tahun. Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan mengumumkan keputusannya pada hari Selasa mengenai apakah akan menghentikan program tersebut. Bagi Cook dan para pemimpin bisnis lainnya, mengakhiri perlindungan DACA akan membahayakan ekonomi dan membahayakan masa depan 800.000 orang muda, 97 persen di antaranya bersekolah atau di tempat kerja. Setidaknya 72 persen dari 25 perusahaan Fortune 500 teratas menghitung penerima DACA di antara karyawan mereka. “Pemimpi sangat penting bagi masa depan perusahaan dan ekonomi kita,” tulis para eksekutif. “Dengan mereka, kita tumbuh dan menciptakan lapangan kerja. Mereka adalah bagian dari mengapa kita akan terus memiliki keunggulan kompetitif global” Namun pada hari Minggu pagi Menteri Keuangan Steven Mnuchin menepis kekhawatiran bahwa berakhirnya DACA akan merugikan perekonomian. “Saya kurang memperhatikan dampak ekonomi,” katanya di Fox News Sunday. “Kami akan memastikan bahwa kita memiliki banyak pekerja dalam ekonomi ini. Kami ingin lebih banyak orang kembali bekerja.” Surat tersebut, yang diselenggarakan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg FWD.us dan ditandatangani oleh para pemimpin dari hampir 400 perusahaan lain, juga mendesak Kongres untuk mengeluarkan undang-undang yang akan memberikan perbaikan permanen bagi para imigran muda yang tidak berdokumen tersebut. Di antara penandatangannya: tokoh bisnis Warren Buffett, perancang busana Diane von Furstenberg, Cook, Jeffrey P. Bezos dari Amazon (yang juga pemilik The Washington Post), Sheryl Sandberg dari Facebook, dan Meg Whitman dari Hewlett-Packard Enterprise. |