Cara Memilih Reksa Dana Terbaik

Reksa dana adalah jenis produk investasi di mana dana banyak investor digabungkan menjadi produk investasi. Dana tersebut kemudian berfokus pada penggunaan aset-aset tersebut untuk berinvestasi dalam kelompok aset untuk mencapai tujuan investasi dana tersebut. Ada banyak jenis reksa dana yang tersedia. Bagi sebagian investor, jagat raya produk yang tersedia yang luas ini mungkin tampak luar biasa.

Cara Memilih Reksa Dana Yang Baik
Mengidentifikasi Tujuan dan Toleransi Risiko
Sebelum berinvestasi dalam dana apa pun, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan Anda untuk investasi. Apakah tujuan Anda mendapatkan modal jangka panjang, atau apakah penghasilan saat ini lebih penting? Apakah uang itu akan digunakan untuk membayar biaya kuliah, atau untuk membiayai pensiun yang tinggal beberapa dekade lagi? Mengidentifikasi tujuan adalah langkah penting dalam mengurangi lebih dari 8.000 reksa dana yang tersedia bagi investor.

Anda juga harus mempertimbangkan toleransi risiko pribadi. Bisakah Anda menerima perubahan dramatis dalam nilai portofolio? Atau, apakah investasi yang lebih konservatif lebih cocok? Risiko dan pengembalian berbanding lurus, jadi Anda harus menyeimbangkan keinginan Anda untuk pengembalian dengan kemampuan Anda untuk mentolerir risiko.

Akhirnya, horizon waktu yang diinginkan harus diatasi. Berapa lama Anda ingin memiliki investasi? Apakah Anda mengantisipasi masalah likuiditas dalam waktu dekat? Reksa dana memiliki biaya penjualan, dan itu dapat mengambil keuntungan besar dari pengembalian Anda dalam jangka pendek. Untuk mengurangi dampak dari biaya ini, cakrawala investasi minimal lima tahun adalah ideal.

Gaya dan Jenis Dana
Tujuan utama dana pertumbuhan adalah apresiasi modal. Jika Anda berencana untuk berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang dan dapat menangani risiko dan volatilitas yang adil, dana apresiasi modal jangka panjang mungkin merupakan pilihan yang baik. Dana ini biasanya memiliki persentase tinggi dari aset mereka di saham biasa dan, karenanya, dianggap berisiko. Mengingat tingkat risiko yang lebih tinggi, mereka menawarkan potensi pengembalian yang lebih besar dari waktu ke waktu. Kerangka waktu untuk memegang reksa dana jenis ini harus lima tahun atau lebih.

Dana pertumbuhan dan apresiasi modal umumnya tidak membayar dividen. Jika Anda membutuhkan penghasilan saat ini dari portofolio Anda, maka dana pendapatan mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Dana ini biasanya membeli obligasi dan instrumen utang lain yang membayar bunga secara teratur. Obligasi pemerintah dan utang perusahaan adalah dua dari kepemilikan yang lebih umum dalam dana pendapatan. Dana obligasi sering mempersempit ruang lingkup mereka dalam hal kategori obligasi yang mereka miliki. Dana juga dapat membedakan diri mereka sendiri berdasarkan horizon waktu, seperti jangka pendek, menengah, atau panjang.

Dana-dana ini seringkali memiliki volatilitas yang jauh lebih kecil, tergantung pada jenis obligasi dalam portofolio. Dana obligasi sering memiliki korelasi rendah atau negatif dengan pasar saham. Karena itu, Anda dapat menggunakannya untuk mendiversifikasi kepemilikan dalam portofolio saham Anda.

Namun, dana obligasi membawa risiko meskipun volatilitasnya lebih rendah. Ini termasuk:

Risiko tingkat bunga adalah sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun.
Risiko kredit adalah kemungkinan emiten dapat menurunkan peringkat kreditnya. Risiko ini berdampak buruk pada harga obligasi.
Risiko wanprestasi adalah kemungkinan bahwa penerbit obligasi wanprestasi atas kewajiban utangnya.
Risiko prabayar adalah risiko pemegang obligasi melunasi pokok obligasi lebih awal untuk mengambil keuntungan dari penerbitan kembali utangnya pada tingkat bunga yang lebih rendah. Investor cenderung tidak dapat menginvestasikan kembali dan menerima tingkat bunga yang sama.
Namun, Anda mungkin ingin memasukkan dana obligasi untuk setidaknya sebagian dari portofolio Anda untuk tujuan diversifikasi, bahkan dengan risiko ini.

Tentu saja, ada kalanya seorang investor memiliki kebutuhan jangka panjang tetapi tidak mau atau tidak dapat mengambil risiko yang besar. Dana seimbang, yang berinvestasi pada saham dan obligasi, bisa menjadi alternatif terbaik dalam kasus ini.

Sumber Investopedia