Blockchain Dipandang sebagai Alat Keamanan Pangan dan Praktik Etis

Industri makanan mulai beralih ke teknologi yang sama seperti yang digunakan pada mata uang virtual. Hal ini diberlakukan untuk meningkatkan keamanan pangan dan mengelola persediaan dengan melacak daging dan sayuran dari petani ke konsumen.

Bekerja sama dengan IBM, raksasa ritel Wal-Mart sedang menguji sistem teknologi pada sebuah mangga di Amerika Serikat dan pada sebuah daging babi di China. Blockchain, teknologi yang mendasari dibalik mata uang virtual bitcoin, merupakan sebuah sistem digital yang memungkinkan pembeli bertransaksi menggunakan kode unik pada tiap-tiap barang.

Teknologi ini memungkinkan berbagai pihak dalam rantai stock pangan untuk berbagi berbagai macam informasi ke berbagai pihak tentang suatu produk, seperti tanggal seekor hewan disembelih atau cuacanya atau kondisi pada saat panen. Data dapat disimpan melalui foto di sebuah smartphone yang dikirimkan pada sebuah dedicated platform.

Keuntungan blockchain adalah teknologi ini selalu diperbarui dan semua pihak memiliki akses terhadap informasi yang tersimpan di Blockchain, kata Bill Fearnley, seorang ahli di perusahaan intelijen pasar IDC. Blockchain sangat berguna untuk menangani salmonella dan makanan lainnya yang mana makanan itu mempunyai masalah keamanan yang bisa menyebabkan bahaya kesehatan.

KEINGINAN UNTUK TRANSPARANSI

Keuntungan lain dari blockchain adalah peningkatan transparansi yang dengan bebas memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mencari informasi dari mana makanan itu berasal. Sebuah aset yang sangat luar biasa di tengah kekhawatiran pada tanaman rekayasa genetika dan penggunaan Bahan kimia.

Blockchain dapat dengan cepat menunjukkan di mana, kapan dan bagaimana sebuah produk, misalkan T-shirt di Kmart atau sekantong coffee beans itu diproduksi dan dikirim ke Anda, kata konsultan futuris dan digital Chris Riddell.

Jika teknologi ini sudah mengakar pada produk dan industri makanan segar maka konsumen dapat dengan mudah melacak perjalanan dari sebuah produk hingga sampai ke tangan konsumen dengan menggunakan smartphone. Transparansi tambahan juga dapat membantu mencegah berbagai macam kasus yang berhubungan dengan pangan. British Online Start-up Proverance, menggunakan blockchain untuk menguji tuna yang tertangkap di Indonesia untuk membantu klaim bahwa ikan tersebut tertangkap secara bertanggung jawab.

Sumber : http://www.news.com.au/technology/innovation/design/blockchain-seen-as-tool-in-food-safety-and-ethical-practices/news-story/acad285ac62a24fd2f3398c4d48d97ae